Sejarah Pesantren Sukahideng
Pondok Pesantren Sukahideng, yang bernama lengkap Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren Sukahideng, didirikan pada tahun 1922 M (1341 H) oleh KH. Zainal Muhsin di Kampung Bageur, Desa Sukarapih, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Beliau mendirikan pesantren ini setelah kembali dari menuntut ilmu, dengan tujuan menyebarkan ajaran Islam dan memberikan pendidikan agama kepada masyarakat sekitar.
Setelah wafatnya KH. Zainal Muhsin pada tahun 1938, kepemimpinan pesantren dilanjutkan oleh menantunya, KH. Yahya Bahtiar Afandi, hingga tahun 1945. Pada tahun tersebut, putra sulung KH. Zainal Muhsin, yaitu KH. A. Wahab Muhsin, mengambil alih kepemimpinan dan memimpin hingga tahun 2000. Selama masa kepemimpinannya, beliau aktif dalam kegiatan sosial-keagamaan, termasuk menjabat sebagai Rais Syuriah PCNU Tasikmalaya dan Ketua MUI Tasikmalaya.
Pada tahun 1989, karena kondisi kesehatan KH. A. Wahab Muhsin yang menurun, kepemimpinan pesantren dilimpahkan kepada adiknya, KH. Moh. Syihabuddin Muhsin. Setelah wafatnya KH. Moh. Syihabuddin Muhsin pada Januari 2007, kepemimpinan pesantren diteruskan oleh putra sulung KH. A. Wahab Muhsin, yaitu Prof. Dr. KH. T. Fuad Wahab, yang memimpin hingga sekarang.
Pesantren Sukahideng menerapkan sistem kepemimpinan kolektif, di mana keputusan penting diambil melalui musyawarah antara pimpinan dan wakil-wakilnya. Dalam hal pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat, pimpinan pesantren juga melibatkan tokoh masyarakat setempat.
Saat ini, Pondok Pesantren Sukahideng memiliki lebih dari 2.000 santri, dengan jumlah pengajar sekitar 60 orang, dan berdiri di atas lahan seluas ±2 hektar.

Pendidikan Pesantren Sukahideng
Pendidikan dalam pesantren adalah sistem pendidikan Islam tradisional yang bertujuan membentuk santri (murid) menjadi pribadi yang religius, berakhlak mulia, dan berpengetahuan agama yang mendalam.

MTs KH A Wahab Muhsin
Menyelenggarakan pendidikan menengah pertama dengan kurikulum madrasah

SMK KH A Wahab Muhsin
Menyelenggarakan pendidikan menengah kejuruan dengan berbagai jurusan.

Madrasah Diniyah
Menawarkan pendidikan agama Islam secara mendalam, termasuk studi Al-Qur’an, Hadis, Fiqih, dan Bahasa Arab
Sholat Mencegah Perbuatan Keji dan Mungkar
QS. Al-Ankabut: 45
“Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (dalam sholat) adalah lebih besar (keutamaannya). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Persatuan Umat Islam
QS. Ali Imran: 103
“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai…”
Berkembang Berdasarkan Minat dan Keahlian
Tahfídh
Ruang pengembangan hafalan
Al-Quran dan seni qirá-ah.
Tafsír
Ruang studi kajian tafsìr Al-Quran dari berbagai perspektif.
Tijároh
Ruang peningkatan etos dan semangat wirausaha dalam Islam.
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”
Pondok pesantren sukahideng
Yakinkan dengan iman. Usahakan dengan ilmu. Sampaikan dengan amal.

